CONTOH ABSTRAK LKTI HICOM SEASON3
silahkan download
dibawah ini
|
V
CONTOH
SMA AL –IRSYAD SURABAYA
|
KONSEP SEKOLAH BUDAYA
SEBAGAI WADAH GENERASI
MUDA
DALAM MELESTARIKANTARIAN BEDOYO KAMANTAKAH DI BANGKALAN
|
CAMILA, KARIMAH,
QONITAH
|
|
INDONESIA
|
13-12-207
|
Nb : Untuk cover bebas sesuai kreatifitas
peserta
|
BIODATA PESERTA HICOM III
Nama Ketua :Qonitah
Ghoniyyah
Kelas : XII 1PS2
Nomor Hp :082257806408
Email :Gqonitah123@gmail.com
Asal Sekolah :SMA
AL-ISRSYAD SURABAYA
Nama Anggota :Karimah
Kelas : XII
1PS2
Nomor Hp :082257803456
Email :Karimah@gmail.com
Asal Sekolah :SMA
AL-ISRSYAD SURABAYA
Nama Anggota :Camila
Kelas : XII
1PS2
Nomor Hp :082257808796
Email :Camila@gmail.com
Asal Sekolah :SMA
AL-ISRSYAD SURABAYA
BIODATA GURU PEMBIMBING
Nama :Sri Yuni Pariyati
Guru Mapel :Sejarah
Nomor Hp :081332258466
Email :SriYuni@gmail.com
Nb : Gelar guru dapat disertakan
secara lengkap, apabila ada kesalahan penulisan kami panitia tidak bertanggung
jawab karena kami mencetak sertifikat sesuai data diatas
KONSEP SEKOLAH BUDAYA
SEBAGAI WADAH GENERASI MUDA
DALAM MELESTARIKAN
TARIAN BEDOYO KAMANTAKAH DI BANGKALAN
Oleh:
Camila,
Karimah, Qonitah G.
Pembimbing
Sri
Yuni Pariyati (081332258466)
SMA AL Irsyad
Surabaya JL. Iskandar Muda No.56
Abstrak: Tarian bedoyo
kamantakah adalah satu dari bentuk kearifan lokal masyarakat Madura Barat,
khususnya Bangkalan. Seperti bedoyo lainnya, tarian yang dibawakan oleh
tujuh atau sembilan gadis ini hanya dipentaskan untuk menyambut tamu agung
keraton. Terdapat tiga fase dalam gerakan tarian ini yang menggambarkan
perputaran kehidupan manusia mulai dari tiada, ada (datang, bermakna, dan
menebarkan wewangian), hingga berpulang pada Tuhan. Tarian yang sangat masyhur
di lingkungan keraton Madura Barat ini telah mengalami pergeseran dan kemurnian
yang kian luntur. Hal tersebut berdampak pada menurunnya kepedulian dan rasa
cinta generasi muda terhadap tarian ini. Oleh karena itu pengembangan tarian
ini terbatas pada pihak-pihak tertentu dan terkesan kurang kooperatif. Tujuan penelitian
ini ialah memberikan konsep solutif mengenai pelestarian tarian bedoyo
kamantakah yang diwujudkan melalui sekolah budaya. Di dalam penelitian ini
kami menggunakan metode sejarah dan observasi lapangan. Konsep sekolah budaya
yang bersifat edukasi kultural secara konteks sekaligus praksis untuk
melestarikan tarian bedoyo kamantakah ini akan melibatkan peran
Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangkalan, Yayasan Kesultanan Bangkalan,
Sanggar Tarara, sejarahwan, budayawan, dan masyarakat yang dikhususkan pada
generasi muda.
Kata kunci: Tarian, Bedoyo, Kamantakah,
Sekolah Budaya.